Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Masa Nifas Terhadap Kunjungan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol

Main Article Content

Calista Baby Anggun Nurani Ira Titisari Eny Sendra Dwi Estuning Rahayu

Abstract

Abstrak


Masa nifas yang biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu dimulai setelah plasenta terlepas dan berakhir ketika organ reproduksi kembali ke bentuk sebelum hamil. Selama masa nifas ibu memerlukan perawatan pencegahan serta evaluasi rutin guna mendeteksi, menangani, dan merujuk jika terjadi komplikasi. Proses ini dilakukan melalui kunjungan nifas untuk memastikan kesehatan ibu tetap terjaga. Pengetahuan dan sikap menjadi dua dari sekian banyak variabel yang dapat mempengaruhi kunjungan nifas.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kunjungan nifas dengan pengetahuan dan sikap ibu tentang masa nifas. Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan populasi 78 orang dan sampel sejumlah 44 orang ibu yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner pengetahuan dan sikap digunakan sebagai instrumen penelitian. Kemudian data di analisis dengan Chi Square dan didapatkan hasil terdapat hubungan antara pengetahuan tentang masa nifas dengan kunjungan nifas dengan X2 = 10,087 dan p sebesar 0,001 (p<0,05). Serta, terdapat hubungan antara sikap tentang masa nifas dengan kunjungan nifas dengan X2 = 11,026 dan p sebesar 0,001 (p<0,05).  Berdasarkan hasil penelitian ini, hendaknya tenaga kesehatan memberikan intervensi yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan pembentukan sikap positif agar meningkatkan cakupan kunjungan nifas.

Article Details

How to Cite
NURANI, Calista Baby Anggun et al. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Masa Nifas Terhadap Kunjungan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol. JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan), [S.l.], v. 16, n. 1, p. 26-38, june 2025. ISSN 2549-9408. Available at: <http://ilkeskh.org/index.php/ilkes/article/view/393>. Date accessed: 27 nov. 2025. doi: https://doi.org/10.35966/ilkes.v16i1.393.
Section
Articles

References

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. V. Sutanto, Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui Teori dalam Praktik Kebidanan Prefesional. Bantul: Pustaka Baru Press, 2018.
[2] Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia 2022. 2023.
[3] Dinkes Jawa Timur, “Profil Kesehatan Jawa Timur 2022,” 2023.
[4] Dinkes Kab. Kediri, “Profil Kesehatan Kabupaten Kediri 2022,” vol. 2, 2023.
[5] Y. E. Novembriany, “Implementasi Kebijakan Nasional Kunjungan Masa Nifas Pada Praktik Mandiri Bidan Hj. Norhidayati Banjarmasin,” J. Keperawatan Suaka Insa., vol. 6, no. 2, hal. 121–126, 2022, doi: 10.51143/jksi.v6i2.296.
[6] K. Achyar dan I. Rofiqoh, “Pengaruh Kunjungan Nifas terhadap Komplikasi Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja 1 Kabupaten Banyumas,” vol. 14, no. 2, hal. 59–64, 2016.
[7] Ni Made Putri, “Hubungan Antara Jumlah Kunjungan Nifas dengan Komplikasi Ibu pada Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Semarang,” Univ. Wahid Hasyim, 2021, [Daring].Tersedia pada: http://eprints.unwahas.ac.id/id/eprint/2806.
[8] T. Yuliastanti dan N. Nurhidayati, “Faktor Predisposisi Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ibu Nifas Di Puskesmas Boyolali 2,” J.Kebidanan, vol. 13, no.02, hal. 222, 2021, doi: 10.35872/jurkeb.v13i02.470.
[9] E. R. Br. Sembiring, M. Marlina, dan M. F. Siahaan, “Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Kunjungan Masa Nifas pada Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Lau Baleng Kabupaten Karo Tahun 2023,” J.Healthc. Technol. Med., vol. 9, no. 1, hal. 651, 2023, doi: 10.33143/jhtm.v9i1.2928.
[10] S. P. Rahayu, N. Yulyana, dan R. Dewi, “Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan Kepatuhan Kunjungan Nifas,” Midwifery Care J., vol. 4, no. 4, hal. 142–150, 2023.
[11] E. H. Mutmainah, “Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Pendidikan Ibu Nifas Terhadap Pemberian Kolostrum Pada Neonatus di Rumah Sakit Ibu dan Anak Gizar Cikarang,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., no. June, hal. 5–24, 2020.
[12] W.C.Rachmawati, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Malang: Penerbit Wineka Media, 2019.
[13] H. Fivtrawati, Y. Ramadhaniati, H. Angraini, P. Subani, dan P.Astuti, “Hubungan Sikap Ibu dan Dukungan Suami Dengan Kunjungan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah,” J. Kesehat. Tambusai, vol. 4, no. 2 SE-Articles, hal. 426–442, 2023, [Daring]. Tersedia pada:
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/14297.
[14] A. Wawan dan Dewi, Teori dan Pengukuran pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 2019.
[15] I. Purnamasari, Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPM Citra Insani Semarang Tahun 2020. 2021.
[16] Indarwati et al., Kesehatan Masyarakat. Batam: CV. Rey Media Grafika, 2024.
[17] M. Pakpahan, D. Siregar, A. Susilawaty, T. Mustar, dan Dkk, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021.
[18] Notoatmodjo, Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
[19] A. Affandi dan E. Soliha, Manajemen Pengetahuan. Cipta Media Nusantara, 2023.
[20] N. S. Atik dan N. Y. R. L. Wandal, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Perilaku Kunjungan Nifas Di Puskesmas Kaliwungu,” J. Ilm. Kesehat. Ar-Rum Salatiga, vol. 4, hal. 17–26, 2020, [Daring]. Tersedia pada: http://www.e-journal.ar-rum.ac.id/index.php/JIKA/article/view/92/106#.
[21] I. K. Swarjana, Konsep Pengetahuan,Sikap, Perilaku, Persepsi, Stres, Kecemasan, Nyeri, Dukungan Sosial, Kepatuhan, Motivasi, Kepuasan, Pandemi Covid-19, Akses Layanan Kesehatan. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2022.
[22] Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2020.
[23] D. Arissandi, christina T. Setiawan, dan R. Wiludjeng, “Hubungan Sikap Ibu Dengan Kelengkapan Pemberian Imunisasi Lanjutan Pada Baduta Di Puskesmas Kedungadem Kab. Bojonegoro,” J. Borneo Cendekia, vol. 3, no. 2, hal. 40–46, 2020.
[24] R. Dwikhanti, J. Darwanty, dan R. Dumilah, “Paritas Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan,” J. Ris. Kesehat. Poltekkes Depkes Bandung, vol. 12, no.2, hal. 340–347, 2020, doi: 10.34011/juriskesbdg.v12i2.1785.
[25] S. A. Teslim, A. salam R. Adeola, dan O. Adesina, “Attitude of postpartum women towards multiple postnatal clinic schedule in south-west Nigeria,” Eur. J. Obstet. Gynecol. Reprod. Biol. X, vol. 18, no. January, hal. 100197, 2023, doi: 10.1016/j.eurox.2023.100197.
[26] R. Y. Putri, “Kunjungan Masa Nifas,” in Bunga Rampai Perawatan Masa Nifas Berbasis Budaya Lokal, 1 ed., Saida, Ed. Cilacap: PT. Media Pustaka Indo, 2023.
[27] Kemenkes RI, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/Menkes/2015/2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer,” 2023.
[28] M. H. Situmorang dan P. Pujiyanto, “Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Nifas Lengkap di Indonesia: Analisis Lanjut Data Riskesdas 2018,” J. Ilmu. Kesehatan. Masy. Media Komun. Komunitas Kesehat. Masy., vol. 13, no. 2, hal. 78–86, 2021, doi: 10.52022/jikm.v13i2.179.
[29] M. S. Ummah, “Analisis Faktor Kunjungan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas PONED X,” Sustain., vol. 11, no.1, hal. 1–14, 2019, [Daring]. Tersedia pada: http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_Sistem_Pembetungan_Terpusat_Strategi_Melestari.
[30] T. Widayati, Y. Ariestanti, dan Y. Sulistyowati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Masa Nifas Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Usia 2-12 Bulan di Klinik Utama ‘AR’ Jakarta Tahun 2021,” J. Bid. Ilmu Kesehat., vol. 12, no. 2, hal. 138–154, 2022, doi: 10.52643/jbik.v12i2.2254.
[31] P. F. Husnah dan D. S. M. Sari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Nifas di BPM Umi Kalsum Kota Prabumulih,” J. SMART ANKes, vol. 7, no. 1, hal. 11–18, 2023, [Daring]. Tersedia pada: https://www.jurnalabdinusababel.ac.id/.
[32] S.Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
[33] Askinah Askinah dan Lasria Simamora, “Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara,” Calory J. Med. Lab. J., vol. 1, no. 4, hal. 58–65, 2023, doi: 10.57213/caloryjournal.v1i4.78.
[34] W. Warsiti, L. Rosida, dan D. F. Sari, “Faktor Mitos dan Budaya Terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif pada Suku Jawa,” J. Ilm. Keperawatan Stikes Hang Tuah Surbaya, vol. 15, no. 1, hal. 151–161, 2020, doi: 10.30643/jiksht.v15i1.79.
[35] Kemenkes RI, “Pedoman bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi Baru Lahir Selama Social Distancing,” Pedoman Bagi Ibu Hamil , Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir Selama Covid-19, 2020.
[36] Irwan, Etika dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:CV. Absolute Media, 2020.
[37] F. Safitri, F. Andika, N. Rahmi, dan A. Husna, “Pengaruh pengetahuan dan sikap ibu terhadap kunjungan nifas pada masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh,” J. Healthc. Technol. Med., vol. 8, no. 1, hal. 175–182, 2022, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/1953.
[38] P. M. Sari, E. Soyanita, dan A. Rosita, “Hubungan Sikap Ibu dan Dukungan Keluarga Terhadap Keteraturan Kunjungan Nifas di Puskemas Semen Kabupaten Kediri,” vol. 7, no. 6, hal. 1232–1237, 2024.